0
Seting IP di Linux
Posted by Alfian Abdul Ghaffar
on
09.06
Ada dua cara pengalaman IP dilinux (dan OS lainnnya), yaitu:
1. IP Static
2. IP Dinamis (DHCP = Dynamic Host Configuration Protocol)
Kedua model pengalamatan IP diatas akan dibahas pada Bab ini. Pembahasan dilakukan pada dua keluarga distro Redhat/Fedora dan Debian/Ubuntu.
Deteksi Kartu Jariangan
Langkah ini dilakukan ketika kartu jaringan yang terpasang pada komputer belum dikenali oleh distro linux yang digunakan.
Langkah-langkah deteksi kartu jaringan (Redhat/Fedora):
1. Login ke sistem linux dengan user root atau yang setara dengan root.
2. Buka Console, dan ketikkan perintah:
#lspci
3. Dari tampilan hasil perintah lspci, terlihat bahwa kartu jaringan yang digunakan ber-chipset RTL-8139.
4. Ketikkan perintah berikut untuk memuat kartu jaringan RTL-8139,
#modprobe 8139too
5. Agar konfigurasi bersifat permanen (tidak hilang ketika direstart), maka simpan perintah tersebut dalam file: /etc/rc.d/rc.local. tambahkan dibaris terakhir perintah berikut:
modprobe 8139too
6. Kemudian tambahkan perintah berikut di file /etc/modules.conf.
Alias eth0 8139too
7. Jika sampai tahap ini tidak ada masalah atau error, maka kartu jaringan siap untuk diberi alamat IP.
Seting IP di Linux
Untuk memberi alamat IP pada kartu jaringan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
1. Ifconfig
Seting IP dengan ifconfig bersifat on the fly (tidak permanen), artinya setelah komputer direstart, maka konfigurasi IP akan hilang. Agar bersifat permanen, maka perintah ifconfig harus dimasukkan ke dalam file /etc/rc.d/rc/local atau di file konfigurasi.
Format perintah ifconfig:
ifconfig antarmuka AlamatIP Netmask Broadcast
Contoh penggunaanya:
a. Memberi alamat IP 192.168.100.1 pada kartu jaringan pertama (eth0), perintahnya:
/sbin/ifconfig eth0 192.168.100.1
Untuk memastikan kartu jaringan eth0 sudah memiliki alamat IP 192.168.100.1, ketikkan perintah:
#ifconfig eth0, atau #ifconfig
Selain menggunakan ifconfig, pengujian kartu jaringan juga dapat dilakukan melalui perintah ping.
#ping 192.168.100.1 –c 4
b. Memberi alamat IP 192.168.100.5 dengan netmask 255.255.255.224 pada kartu jaringan pertama (eth0). Perintahnya:
#/sbin/ifconfig eth0 192.168.100.5 netmask 255.255.255.225
Atau
#/sbin/ifconfig eth0 192.168.100.5/27
c. Memberi alamat IP 192.168.100.10 dengan netmask 255.255.255.224 dan broadcast 192.168.100.255 pada kartu jaringan pertama (eth0).
#/sbin/ifconfig eth0 192.168.100.10 \
netmask 255.255.255.225 Broadcast 192.168.100.255
Satu kartu jaringan dapat diberi lebih dari satu alamat IP, dilinux dikenal dengan istilah IP Alias. Caranya, dengan memberi nomor 0, 1, 2 dst dibelakang nama kartu jaringan. Contoh:
#/sbin/ifconfig eth0:0 192.168.100.5 netmask 255.255.255.225 \
Broadcast 192.168.100.2555
#/sbin/ifconfig eth0:1 192.168.100.5 netmask 255.255.255.225 \
Broadcast 192.168.100.2555
Degan perintah: ifconfig, akan muncul tiga macam kartu jaringan eth0 yakni eth0, eth0:0 dan eth0:1 yang semuanya mengacu pada kartu jaringan eth0.
2. Seting file /etc/network/interface (distro keluarga debian)
Langkah-langkah: (Asumsi: Kartu Jaringan sudah terdeteksi)
a. Buka file /etc/network/interface.
#sudo vim /etc/network/interface
Sehingga ditampilkan isi file /etc/network/interface seperti berikut:
auto lo
iface lo inet loopback
auto eth0
iface eth0 inet static
address 208.88.34.106
netmask 255.255.255.248
broadcast 208.88.34.111
network 208.88.34.104
gateway 208.88.34.110
Keterangan:
Auto lo
Ifcae lo inet loopback
Dua baris diatas adalah konfigurasi untuk alamat loopback (127.0.0.1) yakni alamat yang menunjuk ke dirinya sendiri dan ada ditiap-tiap komputer.
auto eth0
iface eth0 inet static
address 208.88.34.106
netmask 255.255.255.248
broadcast 208.88.34.111
network 208.88.34.104
gateway 208.88.34.110
baris-baris diatas adalah konfigurasi untuk kartu jaringan eth0 dengan IP static (bukan dhcp), dengan alamat IP (address) 208.88.34.106 netmask 255.255.255.248 broadcast 208.88.34.111, alamat jaringan (network) 208.88.34.104 dan gateway 208.88.34.110.
untuk seting IP dinamis (DHCP), maka isi file /etc/network/interface adalah sebagai berikut:
auto lo
iface lo inet loopback
auto eth0
iface eth0 inet dhcp
auto eth1
iface eth1 inet dhcp
b. Lakukan restart jaringan setiap perubahan konfigurasi kartu jaringan, dengan perintah:
$sudo /etc/init.d/networking restart
Atau
#/etc/init.d/networking restart
c. Lakukan test untuk memastikan konfigurasi IP telah berhasil dilakukan, dengan perintah:
$/sbin/ifconfig
Atau
$ping 208.88.34.106 –c 10
PING 208.88.34.106 (208.88.34.106) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 208.88.34.106: icmp_seq=1 ttl=64 time=9.58 ms
64 bytes from 208.88.34.106: icmp_seq=2 ttl=64 time=2.24 ms
64 bytes from 208.88.34.106: icmp_seq=3 ttl=64 time=2.27 ms
--- 192.168.182.18 ping statistics ---
3 packets transmitted, 3 received, 0% packet loss, time 1999ms
rtt min/avg/max/mdev = 2.242/4.701/9.589/3.456 ms
1. IP Static
2. IP Dinamis (DHCP = Dynamic Host Configuration Protocol)
Kedua model pengalamatan IP diatas akan dibahas pada Bab ini. Pembahasan dilakukan pada dua keluarga distro Redhat/Fedora dan Debian/Ubuntu.
Deteksi Kartu Jariangan
Langkah ini dilakukan ketika kartu jaringan yang terpasang pada komputer belum dikenali oleh distro linux yang digunakan.
Langkah-langkah deteksi kartu jaringan (Redhat/Fedora):
1. Login ke sistem linux dengan user root atau yang setara dengan root.
2. Buka Console, dan ketikkan perintah:
#lspci
3. Dari tampilan hasil perintah lspci, terlihat bahwa kartu jaringan yang digunakan ber-chipset RTL-8139.
4. Ketikkan perintah berikut untuk memuat kartu jaringan RTL-8139,
#modprobe 8139too
5. Agar konfigurasi bersifat permanen (tidak hilang ketika direstart), maka simpan perintah tersebut dalam file: /etc/rc.d/rc.local. tambahkan dibaris terakhir perintah berikut:
modprobe 8139too
6. Kemudian tambahkan perintah berikut di file /etc/modules.conf.
Alias eth0 8139too
7. Jika sampai tahap ini tidak ada masalah atau error, maka kartu jaringan siap untuk diberi alamat IP.
Seting IP di Linux
Untuk memberi alamat IP pada kartu jaringan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
1. Ifconfig
Seting IP dengan ifconfig bersifat on the fly (tidak permanen), artinya setelah komputer direstart, maka konfigurasi IP akan hilang. Agar bersifat permanen, maka perintah ifconfig harus dimasukkan ke dalam file /etc/rc.d/rc/local atau di file konfigurasi.
Format perintah ifconfig:
ifconfig antarmuka AlamatIP Netmask Broadcast
Contoh penggunaanya:
a. Memberi alamat IP 192.168.100.1 pada kartu jaringan pertama (eth0), perintahnya:
/sbin/ifconfig eth0 192.168.100.1
Untuk memastikan kartu jaringan eth0 sudah memiliki alamat IP 192.168.100.1, ketikkan perintah:
#ifconfig eth0, atau #ifconfig
Selain menggunakan ifconfig, pengujian kartu jaringan juga dapat dilakukan melalui perintah ping.
#ping 192.168.100.1 –c 4
b. Memberi alamat IP 192.168.100.5 dengan netmask 255.255.255.224 pada kartu jaringan pertama (eth0). Perintahnya:
#/sbin/ifconfig eth0 192.168.100.5 netmask 255.255.255.225
Atau
#/sbin/ifconfig eth0 192.168.100.5/27
c. Memberi alamat IP 192.168.100.10 dengan netmask 255.255.255.224 dan broadcast 192.168.100.255 pada kartu jaringan pertama (eth0).
#/sbin/ifconfig eth0 192.168.100.10 \
netmask 255.255.255.225 Broadcast 192.168.100.255
Satu kartu jaringan dapat diberi lebih dari satu alamat IP, dilinux dikenal dengan istilah IP Alias. Caranya, dengan memberi nomor 0, 1, 2 dst dibelakang nama kartu jaringan. Contoh:
#/sbin/ifconfig eth0:0 192.168.100.5 netmask 255.255.255.225 \
Broadcast 192.168.100.2555
#/sbin/ifconfig eth0:1 192.168.100.5 netmask 255.255.255.225 \
Broadcast 192.168.100.2555
Degan perintah: ifconfig, akan muncul tiga macam kartu jaringan eth0 yakni eth0, eth0:0 dan eth0:1 yang semuanya mengacu pada kartu jaringan eth0.
2. Seting file /etc/network/interface (distro keluarga debian)
Langkah-langkah: (Asumsi: Kartu Jaringan sudah terdeteksi)
a. Buka file /etc/network/interface.
#sudo vim /etc/network/interface
Sehingga ditampilkan isi file /etc/network/interface seperti berikut:
auto lo
iface lo inet loopback
auto eth0
iface eth0 inet static
address 208.88.34.106
netmask 255.255.255.248
broadcast 208.88.34.111
network 208.88.34.104
gateway 208.88.34.110
Keterangan:
Auto lo
Ifcae lo inet loopback
Dua baris diatas adalah konfigurasi untuk alamat loopback (127.0.0.1) yakni alamat yang menunjuk ke dirinya sendiri dan ada ditiap-tiap komputer.
auto eth0
iface eth0 inet static
address 208.88.34.106
netmask 255.255.255.248
broadcast 208.88.34.111
network 208.88.34.104
gateway 208.88.34.110
baris-baris diatas adalah konfigurasi untuk kartu jaringan eth0 dengan IP static (bukan dhcp), dengan alamat IP (address) 208.88.34.106 netmask 255.255.255.248 broadcast 208.88.34.111, alamat jaringan (network) 208.88.34.104 dan gateway 208.88.34.110.
untuk seting IP dinamis (DHCP), maka isi file /etc/network/interface adalah sebagai berikut:
auto lo
iface lo inet loopback
auto eth0
iface eth0 inet dhcp
auto eth1
iface eth1 inet dhcp
b. Lakukan restart jaringan setiap perubahan konfigurasi kartu jaringan, dengan perintah:
$sudo /etc/init.d/networking restart
Atau
#/etc/init.d/networking restart
c. Lakukan test untuk memastikan konfigurasi IP telah berhasil dilakukan, dengan perintah:
$/sbin/ifconfig
Atau
$ping 208.88.34.106 –c 10
PING 208.88.34.106 (208.88.34.106) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 208.88.34.106: icmp_seq=1 ttl=64 time=9.58 ms
64 bytes from 208.88.34.106: icmp_seq=2 ttl=64 time=2.24 ms
64 bytes from 208.88.34.106: icmp_seq=3 ttl=64 time=2.27 ms
--- 192.168.182.18 ping statistics ---
3 packets transmitted, 3 received, 0% packet loss, time 1999ms
rtt min/avg/max/mdev = 2.242/4.701/9.589/3.456 ms
Posting Komentar